Powered By Blogger

Senin, 06 Juli 2015

5 Pelajaran berharga dari novel " Rindu" Tereliye



Waaah udah lama banget ngak  nulis,kangen dan rindu. Ngomongin  tentang rindu,kalian pasti udah tahu kalo kalo aku bakal ngomongin novelnya Tere-liye.Novel ini dirilis sekitar tahun 2014,tapi aku baru bacanya pertengahan  2015 ha.....haaa telat.udah lah biarpun aku telat novel ini sangat menginsipirasi aku buat nulis blog,bagi-bagi ilmu.

Novel ini berisi tentang sebuah perjalanan haji dengan setting pada jaman penjajahan Belanda .Di novel ini kita bisa belajar banyak hal mulai dari sejarah,  sosilogi, perkapalan, agama, psikolog, biologi dan banyak sekali. 
Terdiri atas 5 tokoh utama yang mempunyai pertanyaan tentang perjalanan haji mereka dan terjawab pula dalam perjalanan haji mereka(ndak di yahoo answer, zaman dulu emangnya udah ada?).Tokoh itu adalah Bonda Upe, Daeng Adipati,Mbah Kakung,Ambo Uleng dan Gurruta. Mereka barasal dari daerah yang berbeda-beda,beda profesi,beda umur,beda latar belakang. Tapi mereka di satukan dalam sebuah kapal selama berbulan-bulan untuk menjadi tamu Allah.

Langsung ke intinya aja ya! 

1. Bonda Upe ( bekas cabo)
 Bonda upe ragu akankah hajinya diterima oleh Allah,dia juga ingin melupakan semua masa lalunya dan ia khawati bila orang lain akan menjauhi dia karna latar belakangnya. Dia mendapat nasehat dari Gurruta,sedikit cuplikan nasehatnya:

a. Jika kau lari dari sebuah kenyataan hidup,itu akan menyulitkan diri sendiri.Semakin keras kau berusaha lari maka semakin kuat cengkramanya.Semakin kencang kau melawanyya maka semakin kencang pula gema mantulnya........Jadi,berhentilah lari dari kenyataan kehidupan.Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan bediri gagah.Berikan masa lalu tempat terbaik dalam hidupmu maka ia akan menghilang sendiri.
b. Kita tak perlu menggapai catatan hebat menurut versi manusia sedunia.Karna kita tak perlu merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain.
c. Hanya Allah yang tahu apakah amalan kita diterima atau tidak,kita hanya perlu berusaha.

2.Daeng Adipati
Dia membenci ayahnya.Gurruta lagi yang memberi nasehat yang intinya:
a. Saat kita membenci orang lain,sebenarnya kita membenci diri kita sendiri - keadilah Allah selalu mengambil bentk terbaiknya yang kita selalu tidak faham.
b. Kita dapat memutuskan untuk memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamain di  dalam hati.
c. Tutup lembaran lamayang penuh dengan coretan keliri dan bukalah lembaran baru.

3. Mbah Kakung
Ia kehilangan Mbah Putri di tengah perjalanan haji mereka. Gurruta yang pernah merasakanya pun menasehatinya:
 a. Kita bisa mengendalikan takdir yang datang sewaktu-waktu dengan menerimaya dan mendustakanya.
b. Biarlah waktu yang yang mengobati seluruh kesedihan.
c. Mulailah memahami kejadian dari kacamata yang berbeda(lihat sisi positifnya)

4. Ambo Uleng 
Dia pergi naik kapal haji bukan untuk pergi haji tapi untuk melupakan gadis pujaanya ynag akan dijodohkan ayahnya setelah musim haji.Siapa lagi orang bijaksana yang akan memberi nasehat kalubukan Gurruta? Inilah nasehatya:

a. Cinta sejati itu melepaskan.Bila benar sejati maka ia kan kembali,bila tidak kita akan mendapat ganti yang lebih baik.
b. Cinta yang baik itu selalu mengajarimu untuk menjaga diri.

5. Gurruta
Gurrata juga manusia biasa yang mempunyai suatu masalah,tapi peyelesaian bukan dari nasehat Gurruta sendiri tapi dari Ambo Uleng melalui kebaraniannya dalam bertindak.Berani berbuat atas apa-apa yang kita inginkan,yang kita harapkan.Semua mimpi akan terwujud dengan berani bergerak.

Apa yang aku tuliskan ini hanyalah cuplikan.Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan dapat menambah wawasan kita.



Translate

Pengikut